Senin, 21 Mei 2012 | By Siska Budi
Nyamuk Malaria Makin Kebal Jika Dibasmi dengan Insektisida
Jakarta, Pemberantasan nyamuk malaria dengan
menggunakan insektisida kini tidak efektif lagi karena dapat melahirkan
nyamuk malaria super yang telah kebal terhadap bahan kimia insektisida.
Penyebaran
penyakit malaria di dunia kini sangat serius, khususnya di Afrika di
mana lebih dari setengah juta orang meninggal setiap tahunnya karena
malaria. Pencegahan penyebaran malaria yang tepat dan efektik adalah
dengan memberantas populasi nyamuk.
Metode yang digunakan untuk
membasmi nyamuk seperti penyemprotan insektisida, penggunaan obat nyamuk
bakar dan lainnya yang berbasis bahan kimia telah melahirkan sebuah
generasi yang baru yaitu nyamuk malaria super yang telah kebal terhadap
bahan-bahan pembasmi serangga tersebut.
Beberapa kali terkena
paparan bahan kimia dari obat pembasmi nyamuk mungkin akan membuat
nyamuk mati, tetapi nyamuk tidak akan tinggal diam begitu saja untuk
tetap hidup. Nyamuk juga memiliki sistem kekebalan diri yang akan kebal
dengan sendirinya setelah akrab dengan paparan insektisida seperti
dilansir dari naturalnews, Selasa (22/5/2012).
Sebuah
studi yang diterbitkan tahun lalu, misalnya, menemukan bahwa di satu
daerah di pantai barat Afrika, nyamuk malaria super tetap muncul
meskipun kelambu telah diobati dengan deltametrin dan insektisida
piretroid. Piretroid insektisida menjadi pilihan terbaik untuk membasmi
nyamuk bagi lembaga kesehatan, namun tampaknya bahan tersebut telah
menunjukkan kegagalan.
Tetapi bukannya mencari alternatif lain
untuk membasmi nyamuk malaria, WHO dan lain-lain masih terus membela
penggunaan piretroid dan insektisida lainnya serta mendorong
pengembangan pestisida baru.
http://health.detik.com/read/2012/05/22/100314/1921466/763/nyamuk-malaria-makin-kebal-jika-dibasmi-dengan-insektisida?l1101755hl
0 komentar:
Posting Komentar