5 Tanda Tubuh Perlu Antibiotik
Sering kali ketika tubuh memberikan sinyal sakit seperti hidung
tersumbat, batuk, atau tenggorokan sakit, kita langsung mencari si obat
super, antibiotik.
Antibiotik memang sangat efektif membunuh bakteri (selama obatnya cocok
dengan jenis bakterinya). Namun, 90 persen infeksi pernapasan, seperti
flu, disebabkan oleh virus. Penyakit virus adalah penyakit yang sembuh
sendiri dalam 5-7 hari.
"Kebanyakan infeksi saluran pernapasan atas disebabkan virus, hanya
sedikit saja yang disebabkan bakteri. Bahkan hanya 2 persen dari infeksi
sinus yang ditimbulkan bakteri dan perlu antibiotik," kata Lauri Hicks,
Direktur Medis Center for Disease Control and Prevention.
Banyak kerugian yang dihadapi akibat pemakaian antibiotik berlebihan
atau irasional. Yang paling utama adalah meningkatnya resistensi
terhadap bakteri dan terbunuhnya kuman yang baik dan berguna di dalam
tubuh. Tempat yang semula ditempati bakteri baik ini akan diisi bakteri
jahat atau disebut bakteri super karena bakteri yang tidak terbunuh akan
bermutasi menjadi kuman yang resisten.
Kebanyakan infeksi bakteri memang memerlukan antibiotik. Sayangnya agak
sulit membedakan infeksi virus dengan infeksi bakteri hanya berdasarkan
gejalanya saja. Secara umum ini adalah lima indikasi kapan kita perlu
antibiotik.
1. Demam
Apabila Anda mengalami demam, gemetar, dan menggigil, besar kemungkinan
Anda terinfeksi bakteri. Tetapi, gejala ini juga sering diakibatkan oleh
virus flu. Oleh karena itu, menurut Dr Frank Esper, ahli penyakit
infeksi anak, jika di sekitar lingkungan Anda banyak yang sedang
terjangkit flu, dokter tidak akan memberikan antibiotik.
2. Lamanya sakit
Infeksi virus yang berlangsung terlalu lama bisa berkembang menjadi
serius dan mengundang bakteri, misalnya infeksi sinus. Indikasi
pemberian antibiotik adalah jika batuk dan pilek sudah berkelanjutan
selama lebih dari 10-14 hari dan terjadi sepanjang hari (bukan hanya
pada malam dan pagi hari saja).
3. Warna lendir hijau
Sekresi saluran napas akibat infeksi virus seharusnya encer dan bening.
Jika cairan hidung sudah berwarna hijau dan kental, itu adalah tanda
infeksi bakteri. Namun, sering kali perubahan warna dahak dan ingus
menjadi kental dan kehijaun ini merupakan perjalanan klinis ISPA karena
virus. Itu sebabnya, gejala ini bukan indikasi utama pemberian
antibiotika.
4. Sakit tenggorokan
Meski tenggorokan berwarna merah dan nyeri saat menelan, dokter akan
mencari tanda bercak putih sebagai petunjuk adanya bakteri sebelum
meresepkan antibiotik. Kebanyakan gejala flu diawali dengan sakit
tenggorokan, namun nyeri tenggorokan yang tidak diikuti dengan gejala
flu lainnya bisa jadi tanda infeksi bakteri.
5. Tes lab
Membawa contoh dahak atau cairan hidung ke laboratorium memang cara yang
efektif untuk mengetahui ada-tidaknya bakteri. Namun, kultur bakteri
ini membutuhkan waktu sedikitnya dua hari dan tentu saja memakan biaya.
Oleh karena itu, biasanya dokter tidak meminta tes ini, kecuali Anda
dicurigai terkena infeksi tifus.
0 komentar:
Posting Komentar