Rabu, 13 Juni 2012 | By Siska Budi
Rumput Laut Cepat Turunkan Berat Badan, Tapi Orang Tak Tahan dengan Rasanya
Jakarta, Sebuah studi baru menyatakan bahwa minum
suplemen yang berbasis serat rumput laut setiap hari sebelum makan dapat
membantu orang untuk menurunkan berat badannya. Tapi diet ini hanya
akan berhasil jika Anda dapat mentoleransi rasa suplemen ini yang tidak
enak.
Lebih dari seperlima orang yang mengonsumsi suplemen
berbasis rumput laut berhenti di tengah jalan karena tidak lagi dapat
mentoleransi efek rasa suplemen, tekstur dan efek sampingnya.
"Para
peneliti telah meneliti potensi rumput laut sebagai penekan nafsu
makan, tetapi belum ada yang dapat membuat suplemen ini memiliki rasa
yang enak," kata Dr Arne Astrup, seorang peneliti dari University of
Copenhagen, seperti dilansir dari msn, Kamis (14/6/2012).
Sebelumnya
suplemen berbasis rumput laut sedikit berlendir dan memiliki rasa amis.
Suplemen baru yang digunakan dalam penelitian ini juga memiliki rasa
dan tekstur yang kurang menyenangkan dan masih butuh banyak perbaikan.
Suplemen
ini didasarkan pada alginat ekstrak rumput laut dan bahan umum dalam
makanan seperti sup dan jeli. Bahan tersebut juga semakin banyak
digunakan oleh industri yang mengeluarkan produk penurunan berat badan
sebagai penekan nafsu makan.
Suplemen rumput laut tersebut
dikemas dalam bentuk bubuk. Cara mengonsumsinya adalah dengan
mencampurkan bubuk suplemen dengan air kemudian diminum, alginat akan
mengembang di perut membentuk gel tebal yang akan membuat Anda tetap
kenyang.
"Gel ini benar-benar menyerupai puding yang akan
berlangsung di dalam perut selama berjam-jam, secara bertahap akan
merendahkan nafsu makan dan menurunkan berat badan Anda," kata Astrup.
Para
peneliti melakukan penelitian secara acak terhadap 96 orang dengan usia
20-55 tahun yang umumnya sehat tapi gemuk. Peserta penelitian tersebut
dibagi ke dalam dua kelompok.
Satu kelompok diberi paket suplemen
rumput laut yang mengandung 15 gram serat, dan yang lainnya diberi
minuman plasebo yang bebas rumput laut. Baik suplemen rumput laut dan
minuman plasebo memiliki jumlah kalori yang hampir sama.
Selama
tiga bulan, peserta studi meminum suplemen rumput laut yang dilarutkan
dengan dua gelas air, 30 menit sebelum makan. Peserta juga diberitahu
untuk mengurangi asupan kalori harian.
Pada akhir penelitian,
orang yang mengonsumsi suplemen rumput laut, rata-rata kehilangan 15 pon
dibandingkan dengan kelompok plasebo yang kehilangan 11 pon berat
badan. Tetapi ada sekitar 16 peserta studi yang menyerah untuk
melanjutkan studi tersebut sampai akhir.
Ternyata penelitian ini
juga mempengaruhi tekanan darah sistolik peserta penelitian yang turun
rata-rata hampir enam poin pada kelompok plasebo selama 12 minggu masa
studi. Sedangkan peserta yang mengonsumsi suplemen rumput laut, tekanan
darah sistoliknya meningkat satu hingga dua poin.
Menurut para
peneliti, kandungan natrium yang lebih tinggi dari minuman alginat,
sebanyak 1 gram atau sekitar setengah sendok teh dapat mengimbangi
potensi tekanan darah yang mengurangi efek dari suplemen. Hal ini cukup
tinggi karena The American Heart Association merekomendasikan bahwa
orang dewasa hanya memerlukan asupan natrium sebanyak 1,5 gram per
harinya.
Lima orang yang mengonsumsi suplemen rumput laut
meninggalkan studi karena memiliki masalah dengan perut kembung, mual
dan diare karenanya. Sedangkan dua orang yang mengonsumsi plasebo juga
meninggalkan studi karena memiliki masalah yang sama.
"Alginat
terdiri dari beberapa jenis, jadi triknya adalah bagaimana menemukan
alginat yang tepat dalam dosis yang tepat. Hanya mengandalkan perasaan
kurang lapar karena suplemen ini tidak akan membuat Anda kehilangan
berat badan kecuali diimbangi dengan pembatasan kalori," kata Richard
Mattes, peneliti yang telah mempelajari pengaruh serat alginat pada
nafsu makan dari Purdue University di West Lafayette, Indiana.
"Kelompok
riset bekerja menemukan suplemen baru yang menggunakan alginat 80
persen lebih sedikit, dengan natrium yang juga lebih sedikit, rasa lebih
baik dan memiliki sedikit efek samping daripada suplemen rumput laut
saat ini," Astrup. Penelitian ini dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
0 komentar:
Posting Komentar